WELCOME IN THE MY BLOG AND SAY NO TO DRUGS

Kamis, 20 November 2008

Virus Komputer


Virus komputer merupakan program komputer yang dapat menggandakan atau menyalin dirinya sendiri dan menyebar dengan cara menyisipkan salinan dirinya ke dalam program atau dokumen lain. Virus komputer dapat dianalogikan dengan virus biologis yang menyebar dengan cara menyisipkan dirinya sendiri ke sel makhluk hidup. Virus komputer dapat merusak (misalnya dengan merusak data pada dokumen), membuat pengguna komputer merasa terganggu, maupun tidak menimbulkan efek sama sekali.
Virus komputer umumnya dapat merusak perangkat lunak komputer dan tidak dapat secara langsung merusak perangkat keras komputer dengan cara memuat program yang memaksa over process ke perangkat tertentu misalnya VGA, Memory bahkan Procesor (terutama pada sistem operasi , seperti sistem operasi berbasis keluarga Windows (Windows 95, Windows 98/98SE, Windows NT, Windows NT Server, Windows 2000, Windows 2000 Server, Windows 2003, Windows 2003 Server, Windows XP Home Edition, Windows XP Professional, Windows XP Servicepack 1, Windows XP Servicepack 2) bahkan GNU/Linux. Efek negatif virus komputer terutama adalah perbanyakan dirinya sendiri, yang membuat sumber daya pada komputer (seperti CPU Time, penggunaan memori) menjadi berkurang secara signifikan. Hampir 95% Virus adalah virus komputer berbasis sistim operasi Windows. Sisanya, 2% menyerang Linux/GNU dengan versi kernel dibawah 1.4 (dan Unix, sebagai source dari Linux, tentunya), 1% menyerang Mac terutama Mac OS 9, Mac OS X (Tiger, Leopard). 2% lagi menyerang sistim operasi lain seperti FreeBSD, OS/2 IBM, dan Sun Operating System.
Serangan virus dapat dicegah atau ditanggulangi dengan menggunakan perangkat lunak antivirus. Jenis perangkat lunak ini dapat juga mendeteksi dan menghapus virus komputer, asalkan basis data virus komputer yang dimiliki oleh perangkat lunak antivirus telah mengandung kode untuk menghapus virus tersebut. Contoh virusnya adalah Worm, Trojan, dll. Contoh antivirus yang bisa diandalkan dan menangkal virus adalah KasperSky, AVG, AntiVir, PCMAV, Norton, Norman, dan McAfee.

Baca Selengkapnya...

Tumbuhan Pemakan Serangga


Selain binatang pemangsa yang sering kita saksikan, ternyata terdapat pula sejumlah tumbuhan yang juga "berburu" dengan kemampuan menangkap mangsa yang sungguh mengagumkan. Salah satunya adalah tumbuhan pemangsa serangga yang bernama Venus. Tumbuhan ini memiliki sistem perangkap untuk menjebak, menangkap dan memakan serangga yang hinggap padanya.Tumbuhan ini menarik perhatian serangga dengan warna merah daunnya yang menawan. Kendatipun ciri mengagumkan ini ada padanya, ia sendiri sama sekali tak menyadari akan hal ini. Serangga tergoda oleh aroma sedap yang dihasilkan kelenjar-kelenjar di sekeliling dedaunan tumbuhan Venus. Ia lantas terbang mendekat dan kemudian hinggap di atas tumbuhan tanpa rasa curiga sedikitpun akan bahaya yang mengintainya. Di saat bergerak ke sumber "makanan", ia menyentuh rambut-rambut yang seolah tampak tidak berbahaya pada permukaan tumbuhan tersebut.
Ketika merasakan sentuhan serangga yang menghampirinya, tumbuhan ini dengan segera bergerak melipat dan menutup rapat daun-daunnya. Gerakan ini membuat serangga terperangkap dan terjepit di antara daun-daun tersebut. Daun-daun ini mengapit semakin lama semakin erat akibat kepakan sayap serangga yang menyentuh rambut secara berulang-ulang. Tumbuhan ini kemudian mengeluarkan cairan "penghancur dan pelarut daging" pada tubuh serangga. Dalam waktu singkat, ia melumatkan mangsanya hingga menjadi seperti bubur dan kemudian memakan hidangan yang lezat ini.
Tumbuhan Venus memiliki kemampuan menutup daun-daunnya dengan kecepatan yang sangat tinggi. Lebih cepat dibandingkan dengan gerakan tercepat menutupnya jari-jemari tangan manusia. Buktinya, seringkali manusia tak mampu menangkap seekor lalat yang hinggap pada telapak tangannya, tapi tumbuhan Venus melakukannya dengan mudah. Yang menarik untuk diketahui adalah bagaimana tumbuhan yang tidak memiliki otot atau kerangka ini mampu melakukan gerakan yang sangat cepat tersebut?
Terdapat sistem elektrik yang sangat rumit pada tumbuhan Venus. Rangsangan yang diakibatkan oleh sentuhan tubuh serangga pada rambut-rambut Venus diteruskan ke reseptor (sistem penerima rangsangan) di bawah rambut-rambut tumbuhan tersebut. Reseptor lalu meneruskan rangsangan ini dalam bentuk signal-signal listrik ke sel-sel motorik yang menyebabkan daun-daun Venus melakukan gerakan cepat dan mendadak. Terakhir, mekanisme tersebut diaktifkan terus-menerus untuk menahan serangga agar tidak lepas.
Apa yang terjadi di tingkat sel motorik? Segera setelah sel-sel motorik ini menerima rangsangan listrik, mereka merubah konsentrasi air dalam tubuh mereka. Sel-sel di bagian dalam alat perangkap mengeluarkan air dari tubuhnya dan kemudian menyusut. Fenomena ini mirip balon yang mengempis dan mengeluarkan udara. Sebaliknya, sel-sel di bagian luar alat perangkap menyerap kelebihan air dan mengembang. Proses ini terjadi secara cepat sehingga tumbuhan tersebut menutup daun-daunnya dengan kecepatan sangat tinggi.

Di samping itu, kelenjar pencernaan pada alat perangkap juga turut diaktifkan. Akibat rangsangan, kelenjar ini mulai mengeluarkan cairan untuk melumatkan dan melarutkan tubuh serangga secara perlahan-lahan. Meskipun sangat ampuh untuk melarutkan protein, cairan kimia ini tidak membahayakan daun-daun tumbuhan Venus itu sendiri. Dengan cara ini, tumbuhan Venus menyantap bubur mangsanya yang telah berubah menjadi semangkok sup kaya protein.
Seusai menyantap makanan, mekanisme yang sebelumnya menggerakkan alat perangkap Venus supaya menutup, kini bekerja sebaliknya untuk membukanya. Untuk mengaktifkan perangkap, rambut-rambut Venus harus disentuh dua kali berturut-turut. Dengan mekanisme aksi ganda ini, tumbuhan Venus tidak pernah menutup dengan sia-sia tanpa tujuan yang jelas. Misalnya, perangkap tidak akan menjadi aktif dan menutup ketika setetes air hujan jatuh mengenainya.
Di sini, yang sangat penting untuk diketahui adalah bahwa Venus, si pemburu yang ahli ini, tidak memiliki otak atau organ tubuh semisalnya, sehingga ia tidak mampu berpikir. Sungguh, Venus tidak menyadari kemampuannya yang luar biasa, yang menjadikannya mampu berburu serangga yang dapat terbang dengan cepat. Semua ini memperlihatkan adanya sistem perangkap, penangkapan dan penghancuran tubuh serangga dengan ketepatan yang sangat akurat, teknik dan desain sempurna pada bagian-bagiannya yang terkecil sekalipun.

Baca Selengkapnya...

Kupu-Kupu


Kupu-kupu dan ngengat merupakan serangga yang tergolong ke dalam ordo Lepidoptera, atau 'serangga bersayap sisik' (lepis, sisik dan pteron, sayap). Secara sederhana, kupu-kupu dibedakan dari ngengat alias kupu-kupu malam berdasarkan waktu aktifnya dan ciri-ciri fisiknya. Kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang (diurnal), sedangkan ngengat kebanyakan aktif di waktu malam (nocturnal). Kupu-kupu beristirahat atau hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan membentangkan sayapnya. Kupu-kupu biasanya memiliki warna yang indah cemerlang, ngengat cenderung gelap, kusam atau kelabu. Meski demikian, perbedaan-perbedaan ini selalu ada perkecualiannya, sehingga secara ilmiah tidak dapat dijadikan pegangan yang pasti. (van Mastrigt dan Rosariyanto, 2005). Kupu-kupu dan ngengat amat banyak jenisnya. Di Jawa dan Bali saja tercatat lebih dari 600 spesies kupu-kupu. Jenis ngengatnya sejauh ini belum pernah dibuatkan daftar lengkapnya, akan tetapi diduga ada ratusan jenis
Banyak orang yang menyukai kupu-kupu yang indah, akan tetapi sebaliknya jarang orang yang tidak merasa jijik pada ulat; padahal keduanya adalah makhluk yang sama. Semua jenis kupu-kupu dan ngengat melalui tahap-tahap hidup sebagai telur, ulat, kepompong, dan akhirnya bermetamorfosa menjadi kupu-kupu atau ngengat.
Kupu-kupu umumnya hidup dengan mengisap madu bunga (nektar/ sari kembang). Akan tetapi beberapa jenisnya menyukai cairan yang diisap dari buah-buahan yang jatuh di tanah dan membusuk, daging bangkai, kotoran burung, dan tanah basah.
Berbeda dengan kupu-kupu, ulat hidup terutama dengan memakan daun-daunan. Ulat-ulat ini sangat rakus, akan tetapi umumnya masing-masing jenis ulat berspesialisasi memakan daun dari jenis-jenis tumbuhan yang tertentu saja. Sehingga kehadiran suatu jenis kupu-kupu di suatu tempat, juga ditentukan oleh ketersediaan tumbuhan yang menjadi inang dari ulatnya.

Kupu-kupu dan ngengat dikenal sebagai hewan penyerbuk, yang membantu bunga-bunga berkembang menjadi buah. Sehingga bagi petani, dan orang pada umumnya, kupu-kupu ini sangat bermanfaat.
Pada pihak yang lain, berjenis-jenis ulat diketahui sebagai hama yang rakus. Bukan hanya tanam-tanaman semusim yang dimangsanya, namun juga pohon buah-buahan dan pohon pada umumnya dapat habis digunduli daunnya oleh ulat dalam waktu yang relatif singkat. Banyak jenis ulat –terutama dari jenis-jenis ngengat– yang menjadi hama pertanian yang serius.Untuk memanfaatkan keindahan beberapa jenisnya, kini orang mengembangkan peternakan kupu-kupu.

Baca Selengkapnya...

Rabu, 19 November 2008

Asal-Usul Cola


Kola yang biasa dikenal adalah minuman ringan manis berkarbonasi yang biasanya menggunakan pewarna karamel dan mengandung kafein. Rasa minuman kola masa kini adalah campuran dari lemon, kayu manis, dan vanila; namun kandungan utama kola berasal dari biji tumbuhan yang disebut kola (dari nama pohon inilah nama minuman ini berasal). Beberapa minuman kola tanpa kafein juga tersedia walaupun ada yang mengatakan minuman tersebut bukan kola. Meskipun demikian, baik produsen maupun mayoritas peminum kola tidak mempedulikan masalah ini.
Kola (Cola acuminata (P.Beauv.) Schott et Endl. dan beberapa spesies lain) merupakan pohon tahunan berkayu yang dapat mencapai ketinggian 4-5m dan masih tergolong satu suku dengan kakao. Tumbuhan ini berasal dari Afrika Barat namun sekarang tersebar luas ke seluruh daerah tropika, termasuk Indonesia.
Buah kola memiliki sejumlah ruang dan pada setiap ruang terdapat sekumpulan biji yang terbungkus oleh "daging" berwarna keputihan (disebut "aril"). Kandungan utama minuman kola berasal dari biji yang telah dikeringkan dan diproses. Beberapa merek kola yang terkenal antara lain adalah Coca Cola dan Pepsi. Muncul pula berbagai alternatif dari merek-merek besar Amerika Serikat tersebut seperti Mecca Cola di Perancis, Zam Zam Cola di Iran, Qibla Cola di Britania Raya, serta Cola Turka dan zelal Cola di Jerman. Selain di negara-negara asalnya, minuman tersebut juga di pasarkan di Jazirah Arab.

Baca Selengkapnya...

Manara Miring Pisa


Menara Miring Pisa (Bahasa Italia: Torre pendente di Pisa atau disingkat Torre di Pisa) adalah sebuah campanile atau menara lonceng katedral di kota Pisa, Italia. Menara Pisa sebenarnya dibuat agar berdiri secara vertikal seperti menara lonceng pada umumnya, namun mulai miring tak lama setelah pembangunannya dimulai pada Agustus 1173. Ia terletak di belakang katedral dan merupakan bangunan ketiga Campo dei Miracoli (lapangan pelangi) kota Pisa.
Ketinggian menara ini adalah 55,86 m dari permukaan tanah terendah dan 56,70 m dari permukaan tanah tertinggi. Kelebaran dinding di bawahnya mencapai 4,09 m dan di puncak 2,48 m. Bobotnya diperkirakan mencapai 14.500 ton. Menara Pisa memiliki 294 anak tangga.
Pembangunan Menara Pisa dilakukan dalam tiga tahap dalam jangka waktu 200 tahun. Pembangunan lantai pertama dari campanile yang berbatu marmer putih dimulai pada 9 Agustus 1173, yang merupakan era kesejahteraan dan kejayaan militer. Lantai pertama ini dikelilingi oleh pilar dengan huruf klasik, yang mengarah miring terhadap lengkungan kerai.
Ada kontroversi mengenai identitas dari arsitek Menara Miring Pisa. Selama beberapa tahun lamanya desainer dipredikatkan kepada Guglielmo dan Bonanno Pisano, seorang seniman lokal terkemuka abad ke-12 di Pisa, yang populer oleh cetakan perunggunya, khususnya di dalam Pisa Duomo. Bonanno Pisano meninggalkan Pisa pada 1185 menuju ke Monreale, Sisilia, hanya untuk pulang kampung dan meninggal di kampung halamannya. Sarkofagus nya ditemukan di dasar menara pada tahun 1820.

Baca Selengkapnya...